Senin, 07 Januari 2019

Book Share 060119 Komed Bogor

Bersama Aep Saepuloh Nawawi.
Saat ini mengajar di SD AL-ZAHRA Indonesia Vila Dago Pamulang
 Moderator Roro Ida

Judul
THE 5 ESSENTIAL PEOPLE SKILLS
Sukses menjalin hubungan dengan orang lain dalam segala hal.
*Dale Carnigie*




Training
 Yang di maksud the 5 essential people skill yaitu :
1. Relasi positif
2. Rasa ingin tahu
3. Komunikasi
4. Ambisi
5. Penyelesaian konflik

Buku terdiri dari 16 bab.
Bab 1 dan 2 fokus pada *pemahaman asertif*
Bab 3 dan 4 fokus pada *relasi positif*
Bab 4,5,6,7 fokus pada *rasa ingin  tahu*
Bab 8,9,10,11.12 Fokus pada *komunikasi*
Bab 13, 14, fokus pada *Ambisi*
Bab 15, 16 fokus pada *penyelesaian konflik*

Menurut *Dale Carnegie* dalam buku ini,  ada dua faktor yang menghalangi manusia meraih kesuksesan pribadi yaitu *kekhawatiran dan rasa takut*

Buku ini dirancang untuk membuat Anda (bahasa Dale Carnigie), diperdayakan,  dihargai, dan mudah berkomunikasi dengan siapapun. Melatih cara menyampaikan pesan dengan sikap yang lebih menghargai,  kuat dan jelas.
Kata Dale,  apapun profesi kita, tingkat keberhasilan kita di tentukan oleh kemampuan berinteraksi dengan orang lain.

Menurut Dale
*Asertif*, kemampuan untuk berbicara dan bertindak dalam cara yang menyebabkan orang lain merespon dengan penuh perhatian dan positif (hal 3)
Contoh kasus.
Bila kita di perlakukan *tidak adil* atau ada perlakukan yang tidak sesuai, dalam berinteraksi,  dalam hubungan kerja,  dalam satu komunitas, maka jalan keluarnya *jangan mengandalkan orang lain*. Lakukan sendiri.
Ketika kita menyerah dan semakin *dipinggirkan* itu namanya *fasif*.
Ketika kita melawan dengan emosional, menyalahkan dan arogansi,  itu namanya *Agresif*
Bila kita tidak fasif,  tapi tetap melakukan perlawanan yang *cantik* bisa dilakukan dengan baik,  tetap tegas dan interaksi berjalan baik,  itulah *Asertif*

 Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.
Perbedaan dengan agresif
Banyak orang menyalahartikan sikap asertif dengan agresif ataupun pasif.
Untuk membedakannya, berikut analogi secara sederhana.
Ketika seseorang bersikap pasif, dia menjadi penonton dari orang lain tanpa melakukan apa-apa.
Ketika bersikap agresif, seseorang tampil di panggung tetapi dia melakukan monolog dan berusaha menyingkirkan orang lain dari atas panggung.

Asertif ibarat keadaan dimana semua orang, dapat tampil di panggung secara bebas. Setiap orang berhak untuk tampil di panggung, Anda maupun orang lain.
Asertif berkaitan dengan mengekspresikan diri sendiri secara positif dan proaktif.
Asertif juga dikaitkan dengan sikap terbuka dan jujur. Misalnya, jika Anda tidak menyukai sesuatu yang dilakukan oleh orang lain pada diri Anda. Jika berperilaku asertif, maka Anda akan mengekspresikan pendapat secara diplomatis maupun profesional. Berbeda dengan perilaku pasif, yakni Anda akan memendam perasaan dan pendapat Anda sehingga malah akan merasakan berbagai emosi negatif seperti kesal, benci, atau marah. Emosi negatif ini akan menggerogoti diri Anda sendiri dan meningkatkan stres.

Berbeda juga dengan perilaku agresif, yakni Anda akan memaki orang tersebut dan memutuskan persahabatan dengannya.
Bagian bagian ini saya  ambil dari buku tersebut.

*pertama*
*Relasi positif*
➡ membangun kepercayaan diri
Setiap orang harus punya keyakinan diri yang tinggi dalam melakukan intetaksi,
*saya yakin bisa*
➡ mengembangkan hubungan harmonis
Hubungan yang baik tidak ada keinginan untuk menjatuhkan. Fokus pada keinginan untuk menguatkan hubungan dan saling membangun
➡ senyuman
Dalam melakukan relasi sesama manusia,  senyuman harus selalu muncul dan senyum yang tidak di buat buat. Terhadap atasan atau orang yg berbeda pendapat.
➡ mengutarakan pendapat
Pendapat baik harus diutarakan. Harus di sampaikan. Harus diungkapkan.
➡ spesifikasi penyampaian gagasan
Dalam menyampaikan gagasan,  gagasan harus jelas dan terukur.  Mudah dipahami.
➡ membangun rasa hormat
Ketika ada perbedaan pendapat,  hormati pendapat yang berbeda. Berikan analis logis yang sesuai dengan fakta

*Kedua*
*Rasa ingin tahu*
Penguatan asertif harus dilandasi rasa ingin tahu yang tinggi. Bisa jadi ketidak tahuan menjadikan anda merasa benar. Rasa ingin tahu positif,  keinginan menggali hal hal dari orang lain.
➡ menjadi murid dan pemasok (bahasa di buku seperti itu)
Murid itu belajar yang baru, pemasok mengumpulkan data dari apa yang kita ingin ketahui.
➡ penyimak interaktif
Menyimak interaktif,  tidak hanya mendengar tetapi merespon yang disampaikan di waktiu yang tepat.
➡ mengetahui yang perlu di pelajari
Mengetahui apa yg harus dipelajari dari orang lain.  Melalui pertanyaan atau mengali informasi lanjutan. Karena bebetapa dari kita menyukai pertanyaan.
➡ memperkuat dalam kelompok
Dalam satu kelompok. Menguatkan opini atau pendapat yang benar dengan opini baru
➡ bimbingan senior
Beberapa senior ingin dihagai pendapatnya.  Maka minta bimbingan dan memberikan masukan yang lebih baik di saat  yang tepat
➡ mencipakan limgkungan menyenangkan

 *Ketiga*
 *Komunikasi*
Gaya komunikasi satu arah dan banyak arah. Dalam komunikasi personal atau kelompok.
➡ etika percakapan
Terkait dengan menghagai orang berbicara.  Kapan berbicara,  kapan mendengarkan.
➡ menyikmak seksama
Terdapat kontak mata dan keinginan untuk fokus pada menyimak. Sehingga ada kekuatan saling menghargai
➡ persuasi langkah demi langkah
Masukan ide dengan pendekatan persuasi.  Ajakan pada kebaikan bersama untuk kepentingan bersama.   Singkirkan kepentingan pribadi.
➡ bahasa tubuh non verbal
Ini penting. Karena bahasa tubuh yang kurang berselera saat berkomunikasi mudah terlihat. Bahasa tubuh harus menunjukan adanya respon positif dan semangat memberikan asupan solusi solusi

 *Keempat*
*Ambisi*
Ambisi asertif,  ambiso positif untuk kemajuan. Bila salah harus diluruskan.  Bila betul harus dikuatkan.
Saat menjadi pemimpin harus bisa yang terbaik.
➡ memimpin dengan contoh
➡ pemimpin teladan
➡ kegagalan sebagai tanda positif
kegagalan berarti ada kesempatan untuk merubah menjadi lebih baik.
➡ budaya belajar
Belajar tidak mengenal batas usia dan profesi atau jabatan

*kelima* (terakhir)
*Penyelesaian konflik*
Dalam proses apapun konfik tidak bisa dihindari. Menghidari konflik berarti menghindari kemajuan. Konflik harus diselesaikan.
➡ Terlibat dalam konflik
Masuklah dalam konflik.  Bukan menghindar.
➡ penilaian secara jujur
Ada benar ada salah.  Mengakui bila salah. Jujur dalam melakukan penilaian
➡ cara membawa diri
Dalam konflik pembawaan diri penting.  Agar tidak tetjebak pada pasif atau agresif
➡ komunikasi non verbal
Mengangguk,  respon mengiyakan atau acungan jempol
➡pola pikir kolaboratif
Memahami konflik dalam sudut pandang yang luas. Tidak terjebak dalam pola pikir yang sempit
Pertanyaan :  bagaimana menjadi asertif dengan situasi lingkungan yang agresif atau pasif?

Pertanyaan.

1. Kita sdh berusaha bersikap asertif, tp rekan kita malah menanggapi dgn pasif bgmana sikap kita menghadapi situasi ini.

2. Bagaimana tipsnya agar apa yang kita sampaikan merupakan komunikasi asertif. Terkadang niatan awal ingin menyampaikan pendapat, eh ujung-ujungnya terpancing emosi

3. Bagaimana berkomunikasi asertif dengan teman2 yg berbeda mazhab dalam pemahaman fiqih?

Jawaban
1 : Ada aturan main dalam asertif adalah jadi diri sendiri. Memberikan semangat pada yang pasif dan mengimbangi yang agresif. Pada point ini kemapuan komunikasi dua arah sangat diutamakan. Tetapi kadang terjebak pada salah satunya.

2 :  Ini terjadi karena ketidak yakinan diri untuk meyakinkan orang lain.  Orang orang fasif cenderung tidak ingin ada perubahan.  Pasrah pada situasi dan kondisi yang ada. Pendekatan personal tentang perubahan harus disampaikan melalui agmuntasi kolaboratif.  Plan a plan b atau lainnya

3. Emosi bersifat manusiawi.  Muncul dan hilang.  Kekuatan pengendalian emosi di buku ini lebih diarahkan pada ketenangan menyampaikan ide atau gagasaan. Tidak semua bisa menerima dan bisa memunculkan konflik.   Diistilahkan dengan mundur untuk maju. Melakukan di saat yang tepat

#dikompilasi by Aki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar